Indonesia mayor targets gay people ‘because they’re possessed by demons’

A mayor in Indonesia has ordered the arrest of LGBT+ people so religious authorities can conduct exorcisms on them.

Mayor of Padang Mahyeldi Ansharullah has used the Indonesian Army (TNI) to target and detain queer people, whose existence he said was down to “the influence of jinn, devils,” according to Indonesian news site Tirto.

The mayor, whose region in West Sumatra is home to more than a million people, added that “we are ruqyah (using exorcisms) to prepare them to leave [the bodies].”

Mahyeldi said that he was taking other steps to ‘prevent’ people from being gay, such as ensuring that children did not play or dress in ways which were different from the stereotype of their assigned gender.

“We have educational activities that are wrong in the family,” said the mayor. “He is a boy, but is given a female toy, given a girl’s clothes, or vice versa.” He added that men in Indonesia should not dance elegantly, unless that dance is part of a ‘male’ activity such as martial arts, and criticised democratic elections which resulted in women winning power. Read more via Pink News


Wali Kota Padang Klaim Libatkan TNI untuk Menghapus LGBT


Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah akan melibatkan TNI untuk melakukan pembinaan ke para lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Padang.

tirto.id - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah memandang lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) sebagai suatu penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan dan faktor ekonomi. 

Untuk menanganinya, ia melakukan operasi penelusuran, menangkapi, dan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membina para LGBT tersebut.

"Kami melakukan pembinaannya bersama dengan TNI. Itu anak-anak itu, dari operasi-operasi yang ada, kami bina dan kami latih, kemudian kami tanamkan nasionalismenya, kami tanamkan jati dirinya," kata Mahyeldi saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019). 

Berdasarkan informasi yang Mahyeldi dapat, LGBT juga dapat disebabkan oleh keberadaan jin atau setan dalam diri seseorang. Read more via Tirto